NEWS
DETAILS
Selasa, 19 Mar 2024 09:50 - Honda Bikers Pekanbaru

Berkendara disaat hari biasa dengan bulan suci Ramadan tentu memiliki perbedaan terutama di kondisi lalu lintas. Di bulan Ramadan, setidaknya ada 3 perubahan kondisi lalu lintas saat berkendara yang kita temui di jalan raya seperti warung takjil dadakan di pinggir jalan, pembagian takjil di pinggir jalan dan kepadatan lalu-lintas ekstra di jam tertentu, terutama menjelang berbuka puasa. Di sisi lain, saat kita menjalankan puasa, kita akan mengalami perubahan jam tidur dan perubahan jam makan yang terkadang berpengaruh terhadap kondisi emosional dan kemampuan prediksi bahaya.

Terkhusus di bulan Ramadhan ini, ada 7 adaptasi yang harus dilakukan pengendara agar perjalanan selamat sampai tujuan dan ibadah puasa kita juga lancar.

  1. Rencanakan perjalanan. Kenapa? Karena situasi lalu-lintas kita akan berbeda dari hari biasanya, dan perlu perencanaan ulang untuk mendapatkan rute dan waktu yang tepat sehingga dapat menghemat energi, terhindar dari kemacetan, emosi tetap terkontrol dan aman tentunya.
  2. Cukupkan istirahat anda. Maksudnya? Karena jam tidur berubah dari sebelumnya, atur ulang waktu tidur untuk memastikan kebutuhan tidur tetap cukup dengan tidur lebih awal atau menambah jam tidur di waktu lain yang memungkinkan, lakukan istirahat setelah satu sampai dua jam berkendara, namun apabila rasa ngantuk menyerang atau konsentrasi sudah menurun bersegeralah beristirahat. Kurang tidur akan berpotensi mengakibatkan mudah Lelah, ragu mengambil Keputusan dan kesalahan dalam mengoperasikan kendaraan.
  3. Atur asupan makanan. Karena jam makan berubah dari hari-hari biasa, tambahkan asupan bernutrisi tinggi seperti mengkonsumsi sayur, buah, vitamin dan memperbanyak minum air putih guna mencegah dehidrasi tubuh saat berkendara.
  4. Lakukan pemanasan sebelum berkendara. Sebenarnya ini merupakan persiapan rutin sebelum berkendara. Namun perubahan jam tidur dan jam makan berpotensi mempengaruhi kondisi fisik kita juga, sehingga perlu untuk mengingatkan sekali lagi untuk melakukan pemanasan karena selain meningkatkan respon saat berkendara, pemanasan dapat dilakukan untuk mengkonfirmasi kesiapan fisik untuk berkendara.
  5. Berkendaralah dengan penuh konsentrasi. Hindari melakukan kegiatan lain yang menghabiskan energi seperti : berkendara sambil melakukan aktifitas telp, menggendong tas berat atau Gerakan gerakan yang menguras energi, berkendara dengan pikiran-pikiran yang menguras energi.  Apabila sampai tidak bisa konsentrasi, lebih baik istirahat terlebih dahulu baru melanjutkan perjalanan.
  6. Berkendaralah dengan berpikir positif. Selain fisik yang perlu kita jaga, kondisi non fisik juga harus kita jaga, seperti halnya emosi. Berpikir positif akan menyadarkan kita bahwa emosi berlebihan memberikan dampak negatif saat berkendara.
  7. Tingkatkan prediksi bahaya. Prediksi bahaya juga merupakan hal yang rutin kita lakukan setiap berkendara. Namun saat dalam kondisi berpuasa prediksi bahaya perlu ditingkatkan mengingat adanya perubahan perilaku pengguna jalan lainnya. Pengendara yang tergesa-gesa menjelang waktu berbuka, pengendara yang menepi tiba-tiba saat waktu untuk membeli takjil, muncul pedagang yang menawarkan jajanan berbuka puasa di tepi jalan, merupakan kondisi lalu lintas yang harus kita waspadai dengan melakukan prediksi bahaya. Dengan memberikan jarak yang aman dengan pengendara di depan, mengurangi kecepatan di area yg banyak pengguna jalan, merupakan upaya yang dapat kita lakukan saat berada di daerah yang lebih ramai.

Selain dengan melakukan adaptasi saat berkendara di bulan puasa, pengendara wajib menggunakan perlengkapan berkendara yang lengkap, melakukan pemeriksaan kendaraan sebelum digunakan dan mematuhi aturan lalu lintas sebagai upaya untuk mengurangi resiko kecelakaan saat melakukan aktifitas berkendara. #Cari_aman saat naik motor, kami mengajak pengendara selalu mengutamakan keselamatan dsaat berkendara di bulan suci Ramadan.

RELATED
NEWS
TOP 5 NEWS
TWITTER
FACEBOOK